ANDA ingin mendapatkan
tambahan pemasukan dari internet? Anda ingin mendapatkan cek secara
teratur? Dengan metode yang tepat, Anda bisa mendapatkan tambahan
pemasukan. Secara teratur Anda bisa mendapat kiriman cek, bukan hanya
dalam mata uang dolar namun juga poundsterling.
Salah satu cara mendapatkan pemasukan
adalah dengan menjual buku, dalam hal ini buku elektronik, dan
menjualnya di Kindle Amazon. Saya sendiri sudah bergaul dengan Amazon
Kindle sejak akhir tahun lalu. Dan setiap bulan sejak Januari 2013 saya
menerima kiriman cek dengan mata uang dolar. Selain dolar, saya juga
sudah menerima empat cek dengan mata uang poundsterling. Gak
banyak-banyak amat sih, hehehe. Tapi untuk sekedar nambah-nambah itu
sudah lumayan.
Buku seperti apa yang bisa dijual di Amazon
Kindle? Pada dasarnya semua jenis buku bisa dijual. Baik yang non fiksi
maupun fiksi. Buku non fiksi yang pernah saya buat adalah kategori
biografi dan kuliner. Sementara yang fiksi semuanya cerita pendek
kategori erotica, thriller, cerita anak dan western, dengan jumlah kata
3.500 hingga 6.000.
Membuat buku
Jadi, jika Anda ingin ikutan menjual ebook
di Amazon Kindle, langkah pertama tentu saja membuat (atau menulis)
buku. Tentukan apakah buku yang akan dibuat fiksi atau non fiksi.
Biasanya buku non fiksi cenderung lebih gampang dibuat. Namun yang mudah
laku yang fiksi. Naskah bisa ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman,
Perancis, Spanyol, Portugis, Italia dan Jepang. Tapi supaya pemasarannya
lebih luas sebaiknya ditulis dalam bahasa Inggris. Sampai hari ini
Amazon Kindle belum menerimaa naskah buku dalam bahasa Indonesia.
Bagaimana jika tak bisa bahasa Inggris? Gak
masalah. Anda tuliskan versi bahasa Indonesia kemudian minta teman yang
bisa bahasa Inggris untuk menerjemahkan. Atau Anda bisa menggunakan
layanan lembaga penerjemahan terdekat. Di internet banyak disediakan
fasilitas penerjemahan seperti Google Translate. Tapi sebaiknya Anda
tidak menggunakan Google Translate karena hasil terjemahannya masih
ngaco dari sisi tata bahasa.
Jika Anda merasa tak bisa (atau malas)
menulis, itu tidak masalah. Di Amazon Kindle ada ribuan orang yang gak
bisa nulis namun bisa menjual buku. Kok bisa? Ya bisa. Mereka
menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuat buku. Jadi mereka
menghubungi pihak yang secara profesional bisa nulis, dan membayar
mereka untuk naskah yang sudah jadi. Di internet ada sejumlah situs yang
menyedakan layanan semacam ini, dengan harga yang bervariasi. Di
fiverr, misalnya, Anda bisa mendapat satu cerita sebanyak 1500 kata
seharga 5 dolar.
Jika enggan mengeluarkan dana, Anda bisa
membuat buku menggunakan sumber yang menjadi milik publik (public
domain). Buku yang tergolong public domain tak lagi memiliki hak cipta.
Semua buku tentang kuliner yang saya buat diolah dari naskah public
domain.
Membuat cover
Jika naskahnya sudah rampung, kemudian
diformat dengan Micosoft Word. Pilih judul yang menarik dan sertakan
nama pengarang. Anda bisa memakai nama asli, bisa juga nama pena. Di
Amazon Kindle Anda bisa menggunakan nama pena sebanyak yang diinginkan.
Saya sendiri punya sekitar 15 nama pena, baik laki-laki maupun
perempuan.
Langkah selanjutnya membuat cover. Di
Amazon, cover buku sangat penting karena rata-rata calon pembaca menilai
buku dari sampulnya. Buku yang covernya amatiran biasanya tidak
dilirik.
Cover bisa dibuat sendiri, bisa juga dengan
menyewa pihak tertentu yang punya kemampuan profesional. Membuat cover
buku sebenarnya tidak sukar. Yang perlu disediakan adalah foto yang
sesuai yang resolusinya besar untuk latar belakang. Foto semacam ini
bisa didapatkan di sejumlah situs yang menyediakan foto gratis. Foto ini
lalu diupload ke situs tertentu yang bisa menambahkan teks. Semua cover
buku kuliner, misteri dan biografi yang saya buat, fotonya diambil dari
situs foto gratis.
Selain situs gratis, foto untuk cover bisa
dibeli di situs berbayar. Harganya cukup terjangkau, hanya sekitar 2
dolar untuk satu foto. Semua cover kisah western yang saya buat fotonya
dibeli dengan harga murah.
Hak cipta
Naskah dan cover yang sudah oke kemudian
diupload ke kdp.amazon.com. Naskah akan direview oleh pihak amazon.
Biasanya yang dilihat adalah hak cipta dan juga apakah naskahnya bisa
diakses secara gratis di internet. Naskah yang diambil dari blog yang
bisa diakses gratis biasanya ditolak. Saya pernah membuat buku yang
naskahnya saya copas dari Jakarta Post. Amazon kemudian mengirimkan
email dan meminta bukti bahwa saya adalah pemegang hak cipta dari naskah
itu. Karena saya tak bisa memberikan bukti, buku itu diblok oleh
Amazon, hehehe.
Jika naskahnya diterima, selanjutnya dijual
di Amazon Kindle. Jika menarik, akan dibeli. Tentu, tak semua buku yang
dijual akan dibeli, mengingat ketatnya persaingan. Saat ini setidaknya
ada dua milyar buku yang beredar di Kindle Amazon. Jadi persaingan
sangat tinggi.
Karena persaingan sangat tinggi, salah satu
cara untuk menyiasatinya adalah dengan membuat buku sebanyak-banyaknya.
Jika punya 100 naskah, misalnya, dan satu naskah laku tiga eks saja,
itu sudah lumayan.
Amazon menyediakan fasilitas ‘report’
berisi data penjualan secara real time. Jadi jika ada yang membeli, akan
kelihatan. Amazon akan mengirimkan cek jika hasil penjualan mencapai
100 dolar. Begitu juga dengan pound sterling.
Yang perlu diingat, sekalipun bisa
mendatangkan uang, namun menjual buku di Amazon Kindle bukanlah “cara
cepat untuk menjadi kaya”. Bukan juga metode “mendapatan uang dalam
semalam.” Untuk bisa menerima cek, baik dolar maupun poundsterling
dibutuhkan aksi berupa kerja. Gak harus kerja keras sih, tapi yang pasti
bukan juga kerja yang sembarangan dan asal-asalan.
p.s
Tulisan ini merupakan ringkasan dari
buku “Mendapatkan Uang dari Amazon Kindle” yang proposalnya sudah
disetujui penerbit namun gak rampung-rampung juga….
Posting Komentar